Grounding listrik adalah proses menghubungkan peralatan listrik dengan tanah atau bumi. Tujuan grounding listrik adalah untuk melindungi peralatan listrik dari lonjakan tegangan atau arus bocor yang dapat menyebabkan kerusakan atau bahaya kebakaran. Grounding listrik juga dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi peralatan listrik.

Ada beberapa jenis grounding listrik yang dapat digunakan, tergantung pada jenis peralatan listrik dan sumber daya yang tersedia. Beberapa jenis grounding listrik yang umum adalah:

  1. Single Grounding Single grounding atau pembumian single merupakan sistem pembumian penangkal petir yang dilakukan dengan menancapkan secara tegak lurus satu pasak atau batang logam ke dalam tanah. Selain batang logam, terkadang juga bisa digunakan pipa galvanis yang diisi dengan kabel BC pada bagian dalamnya. Selanjutnya pipa galvanis dihubungkan ke kabel penyalur menggunakan bak kontrol. Selain itu umumnya untuk grounding sistem para teknisi menggunakan batang tembaga / grounding rod. Seperti yang kita tahu bahwa tembaga adalah bahan material yang sangat bagus untuk menjadi konduktor / media yang bisa di aliri arus listrik setelah bahan emas.
  2. Paralel Grounding Sistem paralel grounding menjadi opsi terbaik, apabila sistem pembumian single kurang berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Sistem paralel grounding sebenarnya hampir serupa dengan single grounding, namun ditambahkan dengan material logam untuk melepas arus ke dalam tanah. Jarak antara material batang logam sekurang-kurangnya adalah 2 meter. Kedua batang logam tersebut harus dihubungkan menggunakan kabel BC atau BCC. Penanaman batang logam tambahan dapat dilakukan dengan mendatar di kedalaman tertentu. Selain itu, penanaman juga bisa dilakukan di sekeliling bangunan dengan membentuk cakar ayam atau cincin. Kedua teknik penanaman material logam dapat dilakukan bersama-sama dengan acuan resistansi atau tahanan sebaran di bawah 3 Ohm, setelah diukur dengan Earth Tester Ground.
  3. Maksimum Grounding Berbeda dengan dua jenis sistem pembumian sebelumnya, maksimum grounding memanfaatkan lembaran tembaga atau biasa dikenal dengan sebutan copper earthing plate, yang telah diikat menggunakan kabel BC sebagai bahan pembumian penangkal petir.

Untuk melakukan grounding listrik dengan baik dan benar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Memilih jenis grounding listrik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peralatan listrik.
  • Memilih bahan dan ukuran konduktor grounding yang mampu menghantarkan arus listrik dengan baik dan memiliki tahanan rendah.
  • Memilih lokasi dan kedalaman elektroda grounding yang dapat menjamin kontak yang baik dengan tanah atau bumi.
  • Memeriksa dan memelihara grounding listrik secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada kerusakan atau korosi pada konduktor atau elektroda grounding.

Dengan melakukan grounding listrik dengan baik dan benar, kita dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan peralatan listrik. Grounding listrik juga dapat menghemat biaya perawatan dan penggantian peralatan listrik yang rusak akibat lonjakan tegangan atau arus bocor. Oleh karena itu, grounding listrik adalah hal yang penting dan wajib dilakukan oleh setiap pengguna peralatan listrik.