Komisioning adalah proses pengujian dan pengecekan fungsi peralatan listrik sebelum dioperasikan secara normal. Komisioning bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan listrik telah terpasang dengan benar, sesuai dengan spesifikasi dan standar yang berlaku, serta aman dan handal untuk digunakan.
Salah satu peralatan listrik yang perlu dikomisioning adalah cubicle double incoming. Cubicle double incoming adalah sebuah panel listrik yang memiliki dua sumber daya masuk (incoming) dari dua penyulang berbeda. Cubicle double incoming digunakan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik, karena jika salah satu penyulang mengalami gangguan, maka sumber daya dapat beralih secara otomatis ke penyulang lainnya melalui perangkat ATS (Automatic Transfer Switch).
Cubicle double incoming biasanya digunakan untuk melayani beban-beban penting yang tidak boleh mengalami pemadaman listrik, seperti rumah sakit, bandara, pusat perbelanjaan, atau moda raya terpadu (MRT). MRT adalah sistem transportasi massal yang menggunakan kereta api listrik yang berjalan di atas atau di bawah tanah. MRT merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar, seperti Jakarta
Salah satu proyek pembangunan MRT yang sedang berlangsung adalah MRT fase 4 yang menghubungkan Fatmawati ke TMII. Proyek ini memiliki panjang 12 km dan melintasi 10 stasiun . Proyek ini direncanakan akan dimulai tahun depan dan diselesaikan dalam beberapa tahun ke depan .


Untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan aman bagi operasional MRT fase 4, maka perlu dilakukan komisioning cubicle double incoming di setiap stasiun. Komisioning cubicle double incoming meliputi beberapa langkah, antara lain:
– Memeriksa kondisi fisik cubicle double incoming, termasuk kabel-kabel, terminal-terminal, isolator-isolator, pemutus-pemutus, relay-relay, dan indikator-indikator.
– Memeriksa koneksi-koneksi antara cubicle double incoming dengan sumber daya masuk (penyulang) dan sumber daya keluar (beban).
– Memeriksa fungsi-fungsi proteksi cubicle double incoming, seperti arus lebih (overcurrent), hubung singkat (short circuit), arus bocor (earth leakage), dan tegangan lebih (overvoltage).
– Memeriksa fungsi-fungsi kontrol cubicle double incoming, seperti pemilihan sumber daya masuk (source selection), pengoperasian pemutus-pemutus (breaker operation), dan pengaturan waktu transfer (transfer time setting).
– Memeriksa fungsi-fungsi indikasi cubicle double incoming, seperti status sumber daya masuk (source status), status pemutus-pemutus (breaker status), dan status transfer (transfer status).
– Melakukan pengujian beban dengan menggunakan beban nyata atau beban semu (dummy load) untuk mengetahui kinerja cubicle double incoming dalam kondisi normal dan abnormal.
Komisioning cubicle double incoming di Moda Raya Terpadu TMII Jakarta Timur merupakan salah satu langkah penting untuk menjamin ketersediaan dan keamanan pasokan listrik bagi MRT fase 4. Dengan demikian, MRT fase 4 dapat beroperasi dengan lancar dan efisien, serta memberikan pelayanan transportasi yang cepat, nyaman, dan ramah lingkungan bagi masyarakat Jakarta.